Menilik Akurasi Tes MBTI yang Kembali Jadi Tren di Media Sosial

Jum'at, 09 Februari 2024 00:12 WIB | 406 kali
Menilik Akurasi Tes MBTI yang Kembali Jadi Tren di Media Sosial

Ilustrasi 16 kepribadian dalam tes MBTI. Foto: net

MARIKITABACA.ID -- Jagat maya baru-baru ini kembali diramaikan dengan tes kepribadian online menggunakan metode Myers-Briggs Type Indicator (MBTI). Tes yang dapat dilakukan kurang dari 10 menit ini kembali bermunculan usai situs animolife.id memunculkan metode tes MBTI baru, yang dirangkum dari metode situs resmi sebelumnya, 16personalities.com.

Tidak hanya itu, animolife.id juga membuat tes ini kembali digandrungi, sebab hasilnya dapat dibagikan ke laman sosial media secara langsung. Hal tersebut membuat animolife.id masuk jajaran atas Google tren edisi minggu ke-2 Februari 2024. Lalu, bagaimana tes MBTI sebenarnya? Apakah para ahli merekomendasikan tes ini untuk mereka yang ingin mengetahui “tipe” kepribadiannya?

Mengutip jurnal berjudul MBTI Personality Types for Career Development, MBTI sebenarnya merupakan tes kepribadian psikometris yang sudah cukup lama dan populer digunakan, dengan tujuan untuk membantu seseorang menentukan pilihan karier yang tepat. Carl Gustav Jung ialah sosok dibalik teori pembagian tipe kepribadian ke dalam 16 tipe dengan klasifikasi sebagaimana berikut:

1. Ekstrovert (E) dan Introvert (I)

2. Intuitive (N) dan Sensing (S)

3. Thinking (T) dan Feeling (F)

4. Judging (J) dan Perceiving (P);

dari 8 klasifikasi tersebut, anda akan digolongkan ke salah satu dari 16 tipe kepribadian, yakni ENTJ (komandan), INTJ (arsitek), INTP (ahli logika), ENTP (ahli debat), INFJ (advokat), INFP (mediator), ENFJ (protagonis), ENFP (juru kampanye), ISTJ (ahli logistik), ISFJ (sang pembela), ESTJ (eksekutif), ESFJ (konsultan), ISTP (peneliti), ISFP (petualang), ESTP (pengusaha), dan ESFP (penghibur).

Lalu, apakah hasilnya akurat dan bisa dipercaya? Komite National Academy of Sciences melakukan penelitian dan meninjau data dari MBTI. Hasilnya, komite tersebut mencatat kurangnya nilai yang dapat dibuktikan dari tes tersebut. Bisa dibilang, hingga saat ini belum ada bukti ilmiah yang menegaskan jika tes MBTI terbukti akurat untuk menebak personalitas masing-masing orang.

Namun, mempercayai hasil tes ini adalah hak dari masing-masing individu. Sah-sah saja bila anda merasa kepribadian anda cocok dengan hasil tes yang anda lakukan. Meski dari beberapa penelitian (selain yang dikutip sebelumnya), MBTI terbukti tidak dapat diandalkan. Hal tersebut dikarenakan, orang yang sama bisa saja mendapatkan hasil yang berbeda ketika mengulangi tes tersebut. Dengan kata lain, selalu ada kemungkinan perubahan hasil tes yang dilakukan pada orang yang sama.

Perubahan hasil tes tersebut umumnya dikarenakan setiap individu memberikan jawaban sesuai dengan cara pandangnya, sedangkan cara pandang setiap individu akan berubah seiring dengan berjalannya waktu.

Meski demikian, MBTI setidaknya dinilai dapat membuat seorang individu menjadi:

- Lebih memahami diri sendiri

- Lebih memahami orang lain

- Lebih menghargai perbedaan

- Lebih terfokus pada pengembangan diri

- Lebih pandai dalam penyelesaian konflik

- Lebih pintar dalam membangun komunikasi;

disamping kelebihannya, MBTI tentu tidak dapat digunakan untuk mengukur gangguan kejiwaan seseorang, emosi, trauma, tingkat kedewasaan, intelegensi, serta kemampuan belajar seseorang.

Berbagai pertimbangan tersebut membuat tes MBTI tidak direkomendasikan untuk memutuskan atau memberikan diagnosa terhadap kondisi psikologis jangka panjang seseorang. 

Namun, anda dapat menggunakan tes MBTI untuk sekedar mengetahui pengelompokan diri terhadap jawaban yang anda berikan. Untuk melakukannya, anda dapat mengunjungi beberapa situs seperti 16personalities.com atau animolife.id.

Diolah dari berbagai sumber

Penulis: Deka Febrian



Yuk Bagikan :

Baca Juga

Buang Racun dengan Berpuasa
Selasa, 26 Maret 2024 15:03 WIB
Satu Miliar Orang di Dunia Mengalami Obesitas
Selasa, 26 Maret 2024 09:48 WIB
Terbangun Malam Hari di Waktu yang Sama
Jum'at, 22 Maret 2024 09:35 WIB
Terlalu Lama Duduk, Ada Umur yang Hilang
Kamis, 21 Maret 2024 10:03 WIB