Puluhan Orang Datangi Polairud, Tak Senang Kerabatnya Ditangkap?

Selasa, 23 Juli 2024 12:47 WIB | 51 kali
Puluhan Orang Datangi Polairud, Tak Senang Kerabatnya Ditangkap?

Bukan demo, tapi jenguk. Hal itu ditegaskan Kasubdit Gakkum Ditpolairud Polda Babel, AKBP Ridman T Gultom, ketika puluhan warga menggunakan dua unit bus mendatangi Markas Ditpolairud Babel, Senin (22/7/24).

PANGKALPINANG, MARKICA - Puluhan warga dari Lingkungan Romodong, Kecamatan Belinyu, Kabupaten Bangka, ini sengaja datang guna melihat kondisi keluarga dan rekan mereka yang ditahan, ketika Ditpolairud Babel melakukan Operasi Peti Menumbing 2024 terkait aktifitas tambang ilegal.

"Jadi itu salah informasi, bukan demo tapi jenguk rekan mereka yang ditahan," tegas Gultom di ruang kerjanya.

"Saya juga sempat kaget awalnya, mereka memang ada bilang mau jenguk, tapi ketika dikonfirmasi ternyata mereka sudah sewa bus dan datang ramai-ramai," paparnya.

Kasubdit Gakkum melanjutkan saat menjeguk warga diberikan kesempatan secara bergantian sebanyak lima orang, mengingat kondisi ruang tahanan yang kecil.

"Jenguknya secara bergantian, lima orang sekali masuk, bergantian," ungkap Gultom.

Dijelaskan Kasubdit Gakkum, pihaknya saat ini menahan sebanyak sembilan orang warga dari Operasi Peti Menumbing yang dilaksanakan pada Selasa, 16 Juli 2024 lalu di kawasan Romodong.

Sembilan orang warga ini diamankan ketika sedang bekerja tambang inkonvensional (TI) rajuk secara ilegal di dua unit ponton yang berbeda.

"Dari dua ponton diamankan sebagian barang bukti, selain itu bijih timah seberat 40 kilogram," jelas Gultom.

Ditambahkannya Operasi Peti Menumbing ini berlangsung mulai dari 16 - 26 Juli 2024 mendatang, dengan sasaran tambang-tambang liar atau ilegal baik di darat maupun perairan.

"Khusus Ditpolairud sendiri kami menindak pertambangan ilegal yang ada di perairan, salah satunya di perairan Romodong ini," pungkas Gultom.

Sementara itu, salah seorang warga yang datang ke Mako Ditpolairud Babel, Bujang mengaku memang bukan melakukan aksi demo, tapi datang beramai-ramai untuk menjenguk rekan-rekan satu lingkungan mereka.

"Bukan demo, kami kesini menjeguk rekan kami, salah satunya Kepala Lingkungan (Kaling) kami yang ditahan saat ini," terang Bujang.

"Kaling ini kan ibarat induk, jadi kami ini anak-anaknya, kalau induknya hilang kan anak-anaknya bakal berantakan. Jadi kami ingin melihat beliau begitu juga dengan rekan lainnya," imbuhnya.

Bujang juga menuturkan pihaknya tidak bisa menuntut kaling untuk dibebaskan, karena itu kewenangan pihak kepolisian.

"Kami akan mengikuti sesuai dengan prosedur hukum yang berlaku," tukasnya.

Penulis: Dion



Yuk Bagikan :

Baca Juga

"Tumbal" Tambang Tembelok Itu Omong Kosong
Rabu, 09 Oktober 2024 12:23 WIB
Ada Mafia Tanah di Bekas Koba Tin?
Jum'at, 20 September 2024 17:57 WIB
Jessica Wongso Bebas!
Minggu, 18 Agustus 2024 03:27 WIB