Saimun, Tubuhnya Tercakar dan Meninggal

Minggu, 28 Juli 2024 23:22 WIB | 43 kali
Saimun, Tubuhnya Tercakar dan Meninggal

Samiun, seorang pemancing udang yang dilaporkan hilang akibat serangan buaya saat memancing di aliran Sungai Bukit Layang, Kabupaten Bangka, akhirnya berhasil ditemukan oleh tim SAR Pangkalpinang pada Minggu, (28/7/2024).

PANGKALPINANG, MARKICA - Korban Samiun ditemukan dalam kondisi meninggal dunia, terapung di permukaan air sekitar 1,5 km dari lokasi dirinya dinyatakan hilang.

Tim SAR gabungan segera melakukan upaya evakuasi jenazah korban. Namun, proses evakuasi sempat menemui kesulitan karena lokasi penemuan jenazah merupakan kolong bekas tambang timah dengan medan tebing tinggi yang membutuhkan kehati-hatian ekstra.

Setelah berbagai upaya, korban berhasil dievakuasi pada pukul 14.15 WIB dan segera dibawa ke rumah duka.

Pada tubuh korban ditemukan luka cakar di bagian punggung serta memar di bagian dada, menambah indikasi serangan buaya.

Kepala Kantor SAR Pangkalpinang, I Made Oka Astawa, menyatakan bahwa pencarian korban telah membuahkan hasil.

"Korban berhasil ditemukan dalam keadaan meninggal dunia, berjarak 1,5 km dari lokasi awal kejadian. Dengan penemuan ini, operasi SAR gabungan resmi ditutup. Kami mengucapkan terima kasih kepada semua unsur yang terlibat dalam pencarian ini," ujar Oka.

Penemuan jenazah Samiun menutup operasi SAR gabungan yang melibatkan berbagai pihak, menunjukkan koordinasi yang baik dalam penanganan kejadian darurat di wilayah Kabupaten Bangka.

Diberitakan sebelumnya, Seorang pencari ikan berusia 42 tahun, Samiun, menjadi korban keganasan buaya saat sedang memancing di aliran Sungai Bukit Layang, Kabupaten Bangka.

Samiun, yang merupakan karyawan PT. GML, pergi memancing udang bersama empat temannya setelah pulang bekerja. Mereka berangkat menuju aliran Sungai Bukit Layang untuk mencari spot memancing yang baik.

Saat itu, Samiun memutuskan untuk memisahkan diri dari teman-temannya dan mencari spot memancing udang yang lebih baik.

Namun, sekitar pukul 20.00 WIB, seorang nelayan yang berada tidak jauh dari lokasi mendengar suara rintihan dan suara orang tercebur ke air.

Nelayan tersebut mencoba memanggil Samiun, namun tidak ada jawaban.

Ketika nelayan tersebut mendatangi lokasi asal suara, ia menemukan senter dan topi milik Samiun mengapung di pinggiran sungai.

Menyadari kejadian ini, nelayan bersama warga sekitar segera mencari Samiun dan melaporkan kejadian tersebut kepada Babinkamtibmas Desa Bukit Layang. Informasi ini kemudian diteruskan ke Kansar Pangkalpinang untuk meminta bantuan tim SAR.

Setelah menerima laporan, Kansar Pangkalpinang segera memberangkatkan satu tim penyelamat ke lokasi kejadian untuk membantu pencarian korban.

Kepala Kansar Pangkalpinang, I Made Oka Astawa, menyatakan bahwa pihaknya telah mengerahkan tim SAR gabungan untuk melakukan pencarian.

"Kami menerima informasi ini dan segera memberangkatkan satu tim penyelamat ke lokasi kejadian. Upaya pencarian hari ini melibatkan berbagai unsur SAR gabungan, termasuk Tim Rescue Kansar Pangkalpinang, Babinkamtibmas Desa Bukit Layang, Babinkamtibmas Desa Pugul, BPBD Kabupaten Bangka, Laskar Sekaban, dan masyarakat setempat. Kami berharap upaya pencarian bersama ini dapat membuahkan hasil dalam menemukan korban," jelas Oka.

Pencarian Samiun terus dilakukan dengan harapan dapat menemukan korban secepatnya. Tragedi ini menjadi peringatan bagi masyarakat sekitar untuk selalu waspada terhadap ancaman buaya di sekitar sungai.

Penulis: Dion



Yuk Bagikan :

Baca Juga

"Tumbal" Tambang Tembelok Itu Omong Kosong
Rabu, 09 Oktober 2024 12:23 WIB
Ada Mafia Tanah di Bekas Koba Tin?
Jum'at, 20 September 2024 17:57 WIB
Jessica Wongso Bebas!
Minggu, 18 Agustus 2024 03:27 WIB