Bengkulu - Badan Pusat Statistik Provinsi Bengkulu mulai Januari 2024 menambah kota yang menjadi wilayah pemantauan inflasi di daerah itu. "Untuk memberikan gambaran inflasi (yang lebih akurat dan komprehensif), Kota Bengkulu menjadi representasi dari pemantauan kota, dan Mukomuko representasi wilayah pedesaan," kata Kepala BPS Provinsi Bengkulu Win Rizal di Bengkulu, Kamis.
BPS memulai penyajian data perekonomian dan inflasi Kabupaten Mukomuko sejak Januari 2024 ini. Untuk Januari ini, inflasi di Kabupaten Mukomuko dicatat sebesar 0,12 persen (mtm).
"Karena ini baru pertama, jadi yang disajikan data sama dengan data bulan ke bulan (mtm), belum inflasi tahunan, belum punya apa namanya data pembanding series," kata dia.
Untuk inflasi Mukomuko pada Januari 2204 ini, kata Win Rizal, pendorong terbesarnya adalah kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga.
"Jadi untuk wilayah Mukomuko makanan dan minuman memang deflasi dalam perhitungan angka inflasi Bengkulu," kata dia.
Kemudian untuk jenis komoditas, Win Rizal mengatakan komoditas daging ayam ras menjadi penyumbang inflasi tertinggi di Mukomuko, diikuti bawang merah, tomat, biaya kontrak rumah dan komoditas wortel.
Untuk penyumbang andil deflasi Mukomuko, komoditas cabai merah menyumbang deflasi tertinggi yang diikuti, cabai rawit, kacang panjang, ikan Tongkol dan telepon seluler.