Batang - Pemerintah Kabupaten Batang, Jawa Tengah, memberikan pendampingan kepada kelompok peternak sapi perah di dua desa yaitu Semampir dan Pacet, Kecamatan Reban guna memenuhi kebutuhan susu dari PT Nestle Indonesia.
Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Batang Windu Suriadji di Batang, Kamis, mengatakan bahwa saat ini, produksi susu dari peternak sapi tercatat sekitar 250 liter per dua hari yang disetorkan ke PT Nestle.
"Tetapi kebutuhan PT Nestle mencapai 500 liter susu per dua hari sehingga kami perlu melakukan pendampingan agar produk susu dari peternak sapi dapat ditingkatkan," katanya.
Ia yang didampingi Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Syam Manohara mengatakan saat ini ada 72 sapi perah di Desa Semampir dan Pacet.
Rincianya, kata dia, 35 sapi perah dan yang sudah laktasi ada 8 ekor sapi perah di Desa Semampir, serta 27 sapi perah dan yang sudah laktasi ada 8 sapi perah di Desa Pacet.
"Namun, hasil produksi susu yang dihasilkan dari peternak sapi baru mencapai 250 liter per dua hari," katanya.
Pabrik PT Nestle Indonesia berdiri di kawasan industri Sigayung "Batang Industri Park".
Menurut dia, harga susu sapi segar yang disetorkan ke PT Nestle Indonesia sebesar Rp8 ribu per liter.
"Meski, nilai harga susu masih kecil namun peternak sapi perah di dua desa itu mampu menyetor produk susu 15 liter sampai 20 liter per ekor sapi," katanya.
Menurut dia, kelompok peternak sapi perah masih ditargetkan lebih banyak dalam meningkatkan produksi susu.
"Oleh karena itu, kami bersama PT Nestle Indonesia membentuk kelompok peternak sapi perah sejak 2 tahun lalu dan itu sudah mengubah pola pikir peternak dari sapi potong menjadi sapi perah," katanya.
Adapun bentuk bantuan pendampingan yang dilakukan oleh Pemkab Batang seperti bantuan "headlock" alat pengunci sapi waktu ingin diperas, blower untuk sirkulasi udara dikandang, tempat pendingin susu, hingga pakan sapi.