Samarinda - Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) menggandeng investasi asing dari Provinsi Anhui, Republik Rakyat Tiongkok, untuk memperkuat lima sektor pembangunan di daerah tersebut, yaitu industri, perdagangan, pertanian, pendidikan, dan pariwisata.
"Kerja sama ini merupakan bagian dari program prioritas promosi Kaltim tahun 2024," kata Kepala Bidang Promosi Penanaman Modal Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kaltim, Arie Nur Nakahasima Oetomo di Samarinda, Kalimantan Timur, Kamis.
Ia mengemukakan, kerja sama antar provinsi lintas negara ini dari sektor industri , yaitu pembangunan pabrik mobil listrik, baterai litium, crude palm oil, termasuk perkeretaan.
"Perdagangan kayu, batubara, dan industri kimia batubara untuk sektor perdagangan. Lalu perkebunan sawit, perikanan, dan hasil pertanian tanaman pangan untuk sektor pertanian," sebut Arie.
Dilanjutkannya, kerja sama investor asing untuk sektor pendidikan, meliputi pelatihan sumber daya manusia, beasiswa, dan pertukaran pelajar. Sedangkan untuk sektor pariwisata, yakni peningkatan objek wisata, investasi perhotelan.
Pihaknya juga memperkuat kolaborasi dengan organisasi perangkat daerah (OPD) teknis, seperti Dinas Pertanian, Dinas Kelautan dan Perikanan, Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan, serta Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).
"Kami juga akan mendorong keterlibatan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) dan pelaku usaha besar dalam kerja sama ini, karena mereka yang berperan aktif dalam menjalin kemitraan dengan UMKM di sekitarnya, baik dalam hal jasa, rantai pasok, maupun bahan baku," ujar Arie.
Arie menambahkan, kerja sama ini sudah memasuki tahap proses persetujuan, kemudian akan dilakukan penandatanganan nota kesepahaman antara Pemprov Kaltim dan Anhui, Tiongkok.
Rencananya, pada bulan Mei 2024, akan ada kunjungan langsung ke Tiongkok untuk menindaklanjuti kerja sama ini dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dan Memorandum of Agreement (MoA).
"Kami juga akan memastikan bahwa investasi ini positif dan tidak menimbulkan dampak negatif bagi lingkungan dan masyarakat Kaltim," tutur Arie.
Salah satu investasi yang menarik perhatian adalah pembangunan pabrik mobil listrik, truk listrik, dan alat berat listrik oleh perusahaan JAC Motors.
Arie mengatakan, pabrik mobil listrik di Kaltim lebih berfokus pada perakitan mobil, sedangkan pabrik mesinnya tetap dipusatkan di DKI Jakarta.
Pabrik perakitan mobil yang memproduksi kendaraan berdaya listrik dari perusahaan JAC Motors di Kaltim ini akan menjadi yang pertama Indonesia.
"Ini akan memberikan kontribusi positif bagi pengembangan industri otomotif nasional dan pengurangan emisi gas rumah kaca," ungkap Arie.