Cimahi, myCimahi.com - Gelombang penolakan kenaikan bahan bakar minyak (BBM) dari mahasiswa di Kota Cimahi terus berlanjut dengan cara melakukan aksi unjuk rasa di depan Kantor DPRD Kota Cimahi selama dua hari berturut-turut.
Sebelumnya, pada Rabu (7/9/2022) aksi demo tersebut dilakukan Keluarga Mahasiswa Kota Cimahi Beraliansi dengan Mahasiswa Kota Cimahi. Lalu pada Kamis (8/9/2022) dilanjutkan oleh Gerakan Mahasiswa Cimahi (GMC).
Aksi demo yang dilakukan selama dua hari itu, kondisinya hampir sama. Mereka melakukan aksi bakar ban sambil membawa spanduk penolakan, kemudian berusaha merangsek masuk ke halaman Kantor DPRD meski dikawal ketat polisi.
"Tujuan aksi ini menyampaikan aspirasi dari masyarakat perihal kenaikan BBM diam-diam," ujar Koordinator aksi unjuk rasa dari GMC, Muhammad Sirojudin Nawawi saat ditemui seusai aksi, Kamis (9/7/2022) sore seperti dikutip dari Tribun.
Pada kenyataannya, kata dia, kenaikan BBM tersebut jelas sangat merugikan rakyat menengah ke bawah, sehingga langkah pemerintah menaikkan harga BBM bersubsidi tidak tepat karena saat ini negara sedang melakukan pemulihan ekonomi pascapandemi Covid-19.
Menurutnya, kenaikkan harga BBM ini sebetulnya dipicu adanya mafia penyaluran migas itu sendiri. Akhirnya efek domino dari naiknya harga BBM itu yakni turut melonjaknya harga sembako.
"Jadi kita menuntut pemerintah bisa menstabilkan bahan pokok di Cimahi dan mengatasi ketimpangan di Cimahi," kata Muhammad.
Sementara soal pemerintah menyalurkan bansos BBM, kata dia, hal itu hanya sebagai penghibur masyarakat agar sedikit melupakan kenaikan harga BBM, sedangkan di satu sisi pemerintah menuntut masyarakat mandiri secara ekonomi.
"Tapi kok pemerintah justru memberikan bantuan pada masyarakat yang pada akhirnya tidak mendewasakan mereka sehingga bisa mandiri," ucapnya.
Untuk itu, mereka langsung melakukan audensi dengan anggota DPRD Kota Cimahi untuk menyampaikan aspirasi dan tuntutan yang dibawa sekaligus mendasari aksi unjuk rasa yang digelar.
"Kita diterima oleh dewan secara langsung, memang sebelumnya melalui situasi mencekam dulu sampai bisa masuk ke ruang komisi 4," ujar Muhammad.
Ia mengatakan, dari hasil audensi tersebut, anggota DPRD Kota Cimahi siap menerima dan menindaklanjuti aspirasi yang disampaikan, lalu untuk kedepannya akan dikawal melalui aksi lanjutan.