Beras, Oh Beras

Selasa, 27 Februari 2024 11:29 WIB | 395 kali
Beras, Oh Beras

Masyarakat antre pembelian beras. Foto: Antara

PANGKALPINANG, MARIKITABACA.ID - Harga beras, khususnya di wilayah sekitaran Kota Pangkalpinang, Kepulauan Bangka Belitung (Babel) masih 'betah' di harga yang relatif tinggi. Rumah tangga sudah mulai menjerit. Bahkan, terasa sejak sebelum Pemilu harga beras perlahan tapi pasti terus naik.

Saat ini, dari informasi yang marikitabaca.id dapatkan di lapangan, contohnya beras 118 Premium 5 kg, yang biasanya, atau sebelum Pemilu bisa dibeli dengan harga Rp74 ribu, sekarang menjadi Rp85 ribu. Tentu, hal ini membingungkan bagi rumah tangga yang belum sejahtera. Sementara, pasokan untuk beras murah dari pemerintah, khususnya di wilayah Babel masih tergolong terbatas. Namun, menurut informasi stok beras di Babel tergolong aman.

Nah, untuk menjawab itu, marikitabaca.id mendapat informasi dari kontributor, pernyataan Kepala Bulog Kantor Cabang Bangka Akhmad Fahmi soal ketersediaan stok beras, dan dugaan permainan nakal distributor.

Saat ditanya mengenai adanya distributor menjual di atas Harga Eceran Tertinggi (HET), maka pihaknya akan memberikan sanksi berupa pencabutan administrasi jika ditemui ada yang nakal. Bahkan ia mengakui sebelumnya sudah pernah dilakukan Bulog memberikan sanksi tersebut.

"Tentu dari HET otomatis setinggi-tingginya SHP ini, kami jual Rp53 ribu kalau di HET Rp57 ribu. Kalau itu sudah ada surat, jika menjual di atas HET, tidak menjual ke pedagang lagi, dan ketika ada informasi tidak sesuai otomatis yang pertama kami imbau, kalau sudah tidak bisa lagi nanti kami setop," kata Akhmad Fahmi saat menghadiri Gerakan Pangan Murah di Taman UMKM Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Pemprov Babel), Senin (26/2/2024).

Ia kepada media juga memastikan stok beras medium cukup untuk 2 bulan mendatang. 

"Untuk stok beras cukup untuk 2 bulan, harus dicatat stok kami ada CBP. CBP ini medium ya, SK salah satunya dan juga bantuan pangan itu yang kami siapkan, saat ini kami simpan cukup sekitar 2 bulan 700 sampai 1000 ton," ujar Akhmad ke awak media.

Menurutnya, Bulog Cabang Pangkalpinang selalu siap jika pemerintah provinsi, kabupaten atau kota, mengadakan gerakan pangan murah seperti ini.

"Kami siap, bahkan jadwal sudah penuh tanggalnya sudah ada. Itu dari provinsi, kota, dan kabupaten," ucapnya.

Tertinggi dalam Sejarah

Pedagang pasar dan pengamat pertanian menyebut kenaikan harga beras yang terjadi sejak empat bulan terakhir hingga menyentuh harga Rp14.000 per kilogram untuk beras medium dan Rp18.000 per kilogram untuk beras premium adalah yang "tertinggi dalam sejarah".

Akibatnya ratusan warga di berbagai daerah rela antre berjam-jam demi bisa mendapatkan beras murah yang digelar pemerintah lewat operasi pasar.

Pengamat pertanian dari Universitas Lampung, Bustanul Arifin, memperkirakan kenaikan ini akan berlangsung hingga musim panen April 2024. Pasalnya, El Nino menyebabkan musim tanam mundur. Selain itu, produksi padi tahun 2023 turun sekitar satu juta ton.

Wakil Menteri Perdagangan, Jerry Sambuaga, mengatakan Kemendag siap melakukan langkah strategis seperti operasi pasar, memantau distributor hingga pedagang guna menjaga stabilitas harga bahan pokok selama periode Ramadan dan Idul Fitri.

Di sejumlah daerah seperti Sumedang, Kota Bandung, dan Bekasi di Jawa Barat hingga Probolinggo di Jawa Timur terlihat puluhan ibu-ibu mengantre dan berdesakan untuk mendapatkan beras murah dalam operasi pasar yang dilakukan pemerintah daerah.

Harga beras murah dari Bulog itu dijual seharga Rp51.000 per kemasan lima kilogram atau setara dengan Rp10.200 perkilogram.

Di Kecamatan Sukajadi, Kota Bandung, misalnya, setiap warga harus menunjukkan KTP sebelum membeli beras dan pembeliannya dijatah.

Lilis (48 tahun) salah satu warga mengaku tidak kebagian beras di pasar murah gara-gara terlambat datang.

"Tadi pagi sudah ke sini, tapi antrenya panjang. Jadi pulang dulu. Sekarang baru balik lagi ternyata sudah habis," ujar Lilis seperti dilansir Tribunnews.com.

Seorang ibu rumah tangga di Kota Bandung bahkan pingsan karena tak kuat menahan panas dan kelelahan setelah berdiri dalam antrean panjang.

Perempuan bernama Ayi itu tak sadarkan diri setelah mengantre selama 2,5 jam di Perumahan Mustika Hegar Regency pada Senin (19/02) lalu.

Ibu rumah tangga lainnya, Rohaeti juga mengeluhkan hal yang sama. "Pusing, kepanasan, dari belakang sudah tidak kuat. Mau pulang lagi susah kan... tanggung," ucapnya.

Berapa Harga Beras saat Ini?

Sekjen Induk Koperasi Pedagang Pasar (Inkoppas), Ngadiran, mengatakan kenaikan harga beras terjadi sejak empat bulan lalu.

Semula harga beras medium Rp9.000-Rp10.000 per kilogram. Harga naik pelan-pelan hingga sekarang pada Rabu (21/02/2024) menyentuh angka Rp13.000-Rp14.000 per kilogram.

Sedangkan beras premium, sebelumnya berada di kisaran Rp12.000-Rp14.000 per kilogram. Namun merangkak terus sampai di harga Rp17.000-Rp18.000 per kilogram.

Adapun untuk harga sekarung beras medium kini sudah Rp700.000 di pasar induk dan beras premium sekarungnya Rp800.000.

"Sebelum kenaikan beras medium sekarung atau isi 50 kilogram itu Rp485.000, paling mahal yaitu Rp500.000," ujar Ngadiran kepada BBC News Indonesia.

Ngadiran berkata sepanjang 40 tahun lebih berdagang di pasar induk, kenaikan harga beras pada tahun ini adalah yang paling tinggi.

"Ini kenaikan paling tidak jelas, tidak bisa diduga."

Dampaknya pun terasa, pembeli dari kalangan ibu rumah tangga berkurang dan kalaupun membeli pasti lebih sedikit dari sebelumnya.

"Kalau dulu beli bisa 10 liter, sekarang cuma lima liter paling banyak," urainya.

Penulis: Vega A



Yuk Bagikan :

Baca Juga

Jangan "Main Api" di Keranggan-Tembelok
Jum'at, 11 Oktober 2024 00:06 WIB
Aset Aon Kembali Diintai
Kamis, 05 September 2024 22:16 WIB
Timgab Buktikan Omongannya
Selasa, 03 September 2024 21:30 WIB