Tepian Pantai Tanjung Berikat Bangka Tengah yang rusak diduga karena aktifitas pertambangan/foto: Vega A.
BANGKA TENGAH, MARIKITABACA.ID - Penggalian dan pengerukan pasir pinggir pantai masih terus saja dilakukan oleh oknum masyarakat.
Akibatnya, tepian pantai rusak. Dan itu terlihat jelas di Pantai Tanjung Berikat, Desa Batu Beriga, Kecamatan Lubuk Besar, Kabupaten Bangka Tengah (Bangka Tengah).
Terpantau oleh marikitabaca.id, hari Kamis (21/3/2024 ) para pekerja yang melakukan pengerukan tersebut bukan warga masyarakat Dusun Tanjung Berikat, namun kuat dugaan mereka oknum masyarakat dari desa lain sekitaran Kecamatan Lubuk Besar.
Oknum masyarakat menggali pasir pinggir pantai ini karena masih mengandung timah dan mineral lainnya yang memiliki nilai ekonomi, yang mana pasir-pasir ini dijual ke penampung.
Kemudian nantinya penampung akan mengangkut dengan menggunakan mobil truk, dan dijual kembali ke penampung besar di Kota Pangkalpinang.
Dari informasi yang didapat, setiap satu dumtruck dihargai Rp 10 sampai 15 juta rupiah, dan aktivitas itu dikerjakan pada malam hari untuk menghindari pantauan orang.
Oknum masyarakat ini menggali pasir pantai ini berdalih mencari makan, namun hal itu dimanfaatkan oleh oknum lainnya untuk kepentingan pribadi.
Harusnya mereka sadar, jangan jadikan perut sebagai alasan pengerusakan. Karena kalau sudah rusak pasti akan susah mencari siapa yang akan bertanggungjawab. Nah, diharapkan di sinilah aparat penegak hukum bisa bertindak tegas
Terlebih, diduga kuat penggalian pinggir pantai oleh oknum masyarakat ini di backup oleh oknum APH, sehingga mereka begitu berani melakukan kegiatan. Karena idealnya tidak mungkin mereka berani melakukan hal itu apabila tidak ada yang membekingi.
Bahkan pengerukan pasir pantai ini sebelumnya dilakukan juga di Pantai Tanjung Langka, Kelurahan Padang Mulia, diduga melibatkan orang-orang yang sama di belakangnya, dan masyarakat biasa dijadikan sebagai tameng dengan dalih perut.
Penulis: Vega A.