Warga Berok: Ini Penghinaan Bagi Kami

Jum'at, 05 April 2024 04:23 WIB | 769 kali
Warga Berok: Ini Penghinaan Bagi Kami

Warga yang mendatangi lokasi tambang untuk memberikan peringatan kepada penambang untuk angkat kaki dari Merbuk/foto: Mahesa

BANGKA TENGAH, MARIKITABACA.ID - Puluhan perwakilan warga RT 01 hingga RT 13 bersama perangkat Kelurahan Koba dan Kecamatan Koba, mendatangi lokasi penambangan timah ilegal Kolong Merbuk eks PT Koba Tin.

Kedatangan warga itu untuk mengimbau agar para penambang tidak melakukan penambangan di areal tersebut, karena menggangu ketenangan masyarakat setempat.

Kaling 1 Kelurahan Berok Surya mengatakan, kedatangannya bersama warga ke Kolong Merbuk, untuk mengingatkan para penambang timah ilegal agar tidak lagi melakukan penambangan di kawasan tersebut.

"Jelas saja kehadiran para penambang ini sangat-sangat mengganggu kami warga setempat, kan sudah jelas dari dulu di kawasan ini tidak boleh dilakukan penambangan tapi masih saja menambang," ujarnya, Kamis (4/4/2024).

Dikatakan Surya lagi, kejadian penambangan ini bukan untuk pertama kalinya tapi sudah berkali-kali terjadi, sedangkan para penambang ini bukan warga Berok, namun warga luar.

"Bagi kami ini suata penghinaan bagi kami warga Berok, jelas kami tidak menyetujui adanya penambangan timah ilegal ini, jelas dampaknya sangat luar biasa, apa yang kami dapatkan dari penambangan ini, jelas tidak ada, tapi kami hanya terkena dampaknya saja," tuturnya. 

Lanjut Surya, dari pertambangan timah ilegal sendiri banyak dampak negatifnya. Mulai dari pemukiman liar, perjudian, narkoba dan kriminalitas. Bahkan yang mereka takutkan anak-anak banyak yang putus sekolah, karena banyak yang mencari uang instan dari pertambangan ini.

"Jelas yang kami rasakan bukan hal positif akibat adanya pertambangan ini justru yang merugikan warga, seharusnya kami warga Berok yang berhak, tapi karena kami tahu penambangan ini bukan legal," ucapnya.

Masih kata Surya, saat ini peran pemerintah masih mereka tunggu, karena apabila masih tetap dibiarkan dampaknya akan meluas.

"Kami mohon pemerintah daerah membantu, kami warga Berok ingin damai suasana kondusif, harus diketahui warga Berok tidak ada penambangan masih bisa bekerja sesuai dengan yang kami bisa, tapi bukan melakukan aktivitas penambangan, kalau kami mau, kami bisa saja melakukan itu," terangnya.

Masih kata Surya, dirinya meminta aktivitas penambangan timah di Kolong Merbuk segera dihentikan, sebelum dampaknya luar biasa. Mereka mengkhawatirkan kalau tidak ada respon dari pemerintah daerah takutnya yang menjadi korban adalah masyarakat.

"Kalau penambangan ini terus dilakukan yang akan jadi korban adalah warga, dan takutnya terjadi tindakan anarkis, untuk itu kami meminta agar para penambangan menghentikan aktivitasnya, dan pemerintah bertindak tegas, karena sudah jelas dampaknya kami yang merasakan" pungkasnya.

Penulis: Mahesa



Yuk Bagikan :

Baca Juga

Jangan "Main Api" di Keranggan-Tembelok
Jum'at, 11 Oktober 2024 00:06 WIB
Aset Aon Kembali Diintai
Kamis, 05 September 2024 22:16 WIB
Timgab Buktikan Omongannya
Selasa, 03 September 2024 21:30 WIB