Warga Beriga Merasa Aneh kenapa PT Timah Ngotot Keruk Laut Mereka

Kamis, 18 April 2024 19:27 WIB | 398 kali
Warga Beriga Merasa Aneh kenapa PT Timah Ngotot Keruk Laut Mereka

Wilayah Pantai di Beriga yang diduga akan dijadikan lokasi penambangan selanjutnya oleh PT Timah/foto: Mahesa

BANGKA TENGAH, MARIKITABACA.ID - Warga Desa Beriga, Kecamatan Lubuk Besar, Kabupaten Bangka Tengah tetap menolak kehadiran tambang timah di Laut Beriga, yang direncanakan oleh PT Timah.

Penolakan tersebut bukan tanpa alasan. Selain penduduknya mayoritas bermatapencaharian sebagai nelayan, juga, kehadiran ponton isap produksi (PIP) ini dapat merusak laut Beriga.

Jorgi, salah seorang warga Desa Beriga menyebutkan, bahwa warga masyarakat Beriga tetap menolak tambang timah laut ini.

"Jelas kami menolak tambang timah di Laut kami ini, kan sudah jelas di sini mayoritas mata pencahariannya nelayan dan bergantung dari hasil laut, kalau lautnya dirusak bagaimana ke depannya kami ini," jelasnya kepada jurnalis, Kamis (18/4/2024) di Dusun Berikat, Desa Batu Beriga Lubuk Besar.

Lanjut Jorgi, dia merasa aneh dengan perusahaan plat merah ini yang begitu ngotot memaksakan kehendak membuka tambang laut di Beriga.

"Aneh, masih saja memaksakan kehendak, kan sudah jelas dari dulu juga kami menolak adanya tambang laut ini, kalaupun ada yang pro tambang, itu hanya segelintir orang saja, dan belum tentu juga itu warga asli Beriga, bisa jadi mereka yang pro ini punya kepentingan lain," tuturnya.

Lebih lanjut dikatakannya, dirinya meminta PT Timah untuk tidak memaksakan kehendak menambang di laut Beriga. Namun harus belajar dari pengalaman sebelumnya, yang mana warga dengan keras menolak ini.

"Tolong janganlah memaksakan kehendak, pikirkan warga dan nasibnya kedepan, kan sudah tahun dari dulu ditolak masih saja memaksa. Belajarlah dari pengalaman, apa yang terjadi bila di paksakan, jangan mentang-mentang perusahaan negara mau seenaknya, pikirkan kepentingan masyarakat," ulasnya.

Terkait adanya sekelompok kecil masyarakat yang pro tambang laut Beriga, dia menyebutkan bahwa masyarakat Desa Batu Beriga tetap konsisten menolak.

"Sampai kapanpun kami menolak tambang timah di perairan Beriga, dan akan tetap menolak, mungkin yang pro itu mereka punya kepentingan lain dan mungkin juga bukan orang sini asli, karna jelas kalau orang sini asli dari dulu sampai kini tetap menolak," tuturnya.

Sementara itu, salah seorang sumber yang engga disebutkan namanya, meminta APH dan pemerintah daerah menindak pelaku pengerusakan kawasan pesisir Pantai Tanjung Berikat.

"Oknum yang melakukan dan mengakomodir perusakan pinggir pantai ini harus ditindak, karena akibat kegiatan pengerukan pasir oleh oknum tidak bertanggung jawab ini, selain merusak lingkungan juga merugikan daerah dari berbagai bidang," pungkasnya.

Penulis: Mahesa



Yuk Bagikan :

Baca Juga

Jangan "Main Api" di Keranggan-Tembelok
Jum'at, 11 Oktober 2024 00:06 WIB
Aset Aon Kembali Diintai
Kamis, 05 September 2024 22:16 WIB
Timgab Buktikan Omongannya
Selasa, 03 September 2024 21:30 WIB