Siluman Menari di Laut Babel, Kita Bisa Apa?

Kamis, 09 Mei 2024 22:36 WIB | 358 kali
Siluman Menari di Laut Babel, Kita Bisa Apa?

Bagaimana tidak, ratusan Ponton Isap Produksi (PIP) siluman leluasa dan terang-terangan menjarah mineral cadangan di IUP PT Timah laut Sukadamai, Kecamatan Toboali, Kabupaten Bangka Selatan/foto: Dion

PANGKALPINANG, MARIKITABACA.ID - Adanya dugaan kongkalikong di balik aktivitas tambang di konsesi Izin Usaha Pertambangan (IUP) PT Timah, semakin masif.

Bagaimana tidak, ratusan Ponton Isap Produksi (PIP) siluman leluasa dan terang-terangan menjarah mineral cadangan di IUP PT Timah Laut Sukadamai, Kecamatan Toboali, Kabupaten Bangka Selatan (Basel).

Dari reportase kontributor marikitabaca.id ke beberapa sumber, hari Selasa (7/5/2024), ratusan ponton siluman tersebut beroperasi dan berlindung di balik Surat Perintah Kerja (SPK) dan Surat Izin Layak Operasi (SILO) yang diterbitkan PT Timah.

Ironisnya, jumlah SPK dan SILO yang diterbitkan PT Timah tersebut tak sebanding dengan banyaknya PIP siluman di laut Sukadamai.

Pertanyaannya, kok bisa?

Beragam spekulasi yang diperoleh awak media di lapangan pun mencuat. Mulai dari adanya campur tangan dan keterlibatan kolektor ternama dan APH.

Menurut sumber kontributor marikitabaca.id, jumlah SPK yang diterbitkan PT Timah di laut Sukadamai kurang lebih sekitar 60 PIP.

Mencakup 40 unit SPK PIP atas nama CV Babel Raja Rezeki (BRR) dan 10 unit CV. Budi Baharu Mandiri (BBM). Sementara, 10 SPK lainnya milik perusahaan baru.

"Kalau ponton yang punya SPK hanya sekitar 60 ponton. 40 CV BRR, 10 punya CV BMM dan 10 lagi ada CV yang baru masuk, lupa saya namanya. Cuma di sini (Sukadamai, red) yang ilegal tidak ada benernya sampai 200-300 unit. Mereka berlindung di balik ponton yang ada SPK," kata sumber yang minta identitasnya tidak dipublikasi.

Leluasa dan masifnya aktivitas ratusan ponton siluman di laut Sukadamai bukan tanpa alasan. Selain adanya dugaan aliran uang kordinasi, para penambang dan pemilik PIP mempunyai beking.

"Kalau di Sukadamai ini, ada beking-bekingnya, kalau gak ad beking selesai pasti ditangkap," pungkas sumber. Hingga berita ini dipublikasi, redaksi tengah berupaya mengkonfirmasi pihak-pihak terkait.

Penulis: Dion



Yuk Bagikan :

Baca Juga

Jangan "Main Api" di Keranggan-Tembelok
Jum'at, 11 Oktober 2024 00:06 WIB
Aset Aon Kembali Diintai
Kamis, 05 September 2024 22:16 WIB
Timgab Buktikan Omongannya
Selasa, 03 September 2024 21:30 WIB