Konsolidasi Awal, Prabowo Bertemu SBY di Pacitan

Senin, 19 Februari 2024 11:23 WIB | 176 kali
Konsolidasi Awal, Prabowo Bertemu SBY di Pacitan

Foto: Prabowo Subianto berkunjung menemui mantan Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Museum dan Galeri SBY-ANI, Jawa Timur, Sabtu (20/5/2023), (foto: Kemenhan RI)

JAKARTA, MARIKITABACA.ID — Seperti janji dalam pidato kemenangannya yang akan merangkul semua unsur dan kekuatan, calon presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto, mulai melakukan konsolidasi dengan menemui Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono di Pacitan, Jawa Timur, Sabtu (17/2/2024).

Partai Golkar, salah satu partai politik pengusung Prabowo, pun menyatakan pertemuan itu untuk memperkuat persaudaraan, termasuk membahas hal-hal ke depan demi melanjutkan pembangunan. Partai Amanat Nasional (PAN) menilai pertemuan itu sebagai hal positif.

Namun, konsolidasi awal ini dinilai belum sampai pada pembicaraan mengenai pembagian jabatan di kabinet, tetapi baru pada fase transisi pembentukan pemerintahan baru. Apalagi, mengingat perolehan suara Partai Gerindra yang dipimpin Prabowo tak memperoleh efek ekor jas (coat tail effect) atau dampak dari pencalonan Prabowo pada Pilpres 2024 sehingga membutuhkan dukungan dari parpol lain untuk memastikan stabilitas politik.

Pertemuan Prabowo-Yudhoyono di Museum dan Galeri SBY-Ani itu dihadiri Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono dan Ketua Fraksi Partai Demokrat di DPR Edhie Baskoro Yudhoyono.

Selain Gerindra, Demokrat, Golkar, dan PAN, ada lima parpol lain pendukung Prabowo-Gibran yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM), yakni Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Partai Bulan Bintang (PBB), Partai Gelora, Partai Garuda, dan Partai Prima. Hanya Partai Prima yang bukan peserta pemilu.

Seusai pertemuan, Prabowo menyampaikan, pertemuannya dengan Yudhoyono bertujuan untuk menyampaikan terima kasih atas dukungan yang diberikan terhadapnya. Ia mengaku dukungan Yudhoyono sangat luar biasa baginya.

Pertemuan itu sekaligus sebagai konsolidasi awal untuk memberikan posisi terhormat dan strategis kepada kader-kader terbaik Demokrat di pemerintahannya nanti. ”Pada intinya saya datang ke sini untuk sowan dan mengucapkan terima kasih dan melapor kepada senior saya (di militer),” kata Prabowo kepada wartawan.

Sebelumnya, Ketua Badan Pemenangan Pemilu Partai Demokrat Andi Arief menyampaikan bahwa pertemuan itu terkait dengan hasil pilpres dan pemilu. Apalagi, kemenangan Prabowo di Pacitan mencapai 70 persen. Hasil perolehan suara sementara yang dipublikasikan Sistem Informasi Rekapitulasi Pemilu (Sirekap) Komisi Pemilihan Umum menunjukkan Prabowo-Gibran unggul di Kabupaten Pacitan sekitar 69,65 persen.

Komitmen

Agus Harimurti Yudhoyono mengatakan, dari pertemuan itu, Prabowo dengan Yudhoyono, ayahnya, berkomitmen untuk terus membangun bangsa dan memajukan negeri serta meningkatkan kesejahteraan rakyat. Namun, Agus menegaskan, dalam pertemuan itu tidak ada pembicaraan terkait tawaran jabatan di kabinet jika Prabowo resmi dilantik sebagai presiden. ”Kita tidak bicarakan itu sama sekali,” ujarnya.

Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar Dave Laksono memandang pertemuan Prabowo dengan Yudhoyono itu sebagai safari silaturahmi Prabowo dengan tokoh-tokoh bangsa, khususnya mereka yang berjasa dalam memenangi pemilu. ”Memperkuat persaudaraan dan persatuan, serta membahas hal-hal ke depan demi melanjutkan pembangunan yang telah dirintis dan dijalankan selama ini,” ujarnya saat dihubungi, Sabtu (17/2/2024).

Namun, Dave mengaku belum mengetahui rencana safari Prabowo selanjutnya. Sebab, menurut dia, seperti para tokoh Golkar saat ini masih fokus menghitung perolehan suara partai. ”Termasuk saya,” ujarnya.

Ketua Dewan Pakar PAN Dradjad Wibowo menanggapi pertemuan Prabowo dan Yudhoyono sebagai hal positif. Dradjad menyatakan, tidak menutup kemungkinan Prabowo akan menemui Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan. ”Pada saat yang tepat mereka akan berbicara mengenai penyiapan pemerintahan ke depan,” katanya.

Menurut Dradjad, baik Zulkifli, Prabowo, maupun Airlangga Hartarto selaku Ketua Umum Partai Golkar sudah sering bertemu. Setiap saat ingin bertemu, mereka tinggal menelepon. Apalagi, Gerindra, Golkar, dan PAN sudah lama runtang-runtung melewati tahapan Pemilu 2024.

Menjelang fase transisi
Menurut Direktur Eksekutif Institute for Democracy and Strategic Affairs Ahmad Khoirul Umam, kedatangan Prabowo menemui Yudhoyono memang tak lebih dari ungkapan ekspresi penghormatan sekaligus apresiasi Prabowo terhadap keseriusan dukungan keluarga besar Demokrat. Hal ini karena Yudhoyono telah memenuhi janjinya untuk turun secara langsung mengampanyekan pemenangan Prabowo-Gibran.

Di balik itu, Umam yang juga pengajar Ilmu Politik dan Hubungan Internasional Universitas Paramadina mengatakan, pertemuan Prabowo dan Yudhoyono itu merupakan langkah konsolidasi awal menjelang fase transisi pembentukan pemerintahan baru. Sebab, saat pemerintahan baru dibentuk sering kali turbulensinya dinamis.

Apalagi, Gerindra yang dipimpin Prabowo tidak mendapatkan efek ekor jas dalam meningkatkan raihan suara pada Pemilu Legislatif 2024. Kondisi itu akan membuat kebergantungan yang tinggi kepada partai-partai pengusung untuk menjaga stabilitas politik dan pemerintahan serta dari berbagai ancaman turbulensi politik.

”Prabowo tampaknya lebih percaya dan berharap Demokrat di bawah kepemimpinan AHY (Agus Harimurti Yudhoyono) dan arahan SBY (Susilo Bambang Yudhoyono) betul-betul all out back up pemerintahannya. Bukan menjadi musuh dalam selimut,” ujar Umam.

Hal hampir senada juga diungkapkan peneliti di Pusat Riset Politik Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Wasisto Raharjo Jati. Namun, menurut dia, pertemuan itu belum sampai ke kesepakatan mengenai pembagian jabatan di kabinet pemerintahan nanti. Untuk pembagian jabatan di kabinet, dibutuhkan kesepakatan dengan parpol-parpol pengusung Prabowo yang diperkirakan terjadi setelah hasil resmi pemilu diumumkan oleh KPU.

Wasisto menjelaskan, dalam proses pembentukan kabinet nantinya, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Hal itu terkait dengan pembagian kursi menteri atau pejabat tinggi yang proporsional. Aturan main koalisi jika kabinet terbentuk juga perlu ditentukan serta manajemen konflik.

sumber: kompas.com
 



Yuk Bagikan :

Baca Juga