Jarang Diketahui, Ini Kisah Perempuan Indonesia Jadi Ibu Negara China

Senin, 19 Februari 2024 15:13 WIB | 69 kali
Jarang Diketahui, Ini Kisah Perempuan Indonesia Jadi Ibu Negara China

Foto: Oei Hui-lan. (Dok. tuguhotels)

JAKARTA, MARIKITABACA.ID - Tidak banyak yang mengetahui bahwa dalam sejarah modern China, ada seorang perempuan keturunan Indonesia yang mengemban peran istimewa sebagai ibu negara atau first lady.

Perempuan tersebut adalah Oei Hui-lan, yang lahir di Semarang pada 21 Desember 1889, dari pasangan Oei Tiong Ham dan Goei Bing Nio.

Sejak kecil, Oei Hui-lan hidup dalam kemewahan. Ayahnya, seorang pengusaha gula terkenal asal Semarang, memiliki kekayaan yang fantastis mencapai 200 juta gulden atau setara dengan Rp 44 triliun. Ayahnya dijuluki Raja Gula Dunia karena keberhasilannya dalam bisnis gula.

Oei Hui-lan dibesarkan dalam kemewahan, dengan rumah seluas 80 hektar di Semarang yang dilengkapi dengan vila pribadi dan paviliun. Dia tidak pernah mengalami kesulitan karena memiliki banyak pembantu dan koki di rumah. Setiap ulang tahunnya di masa remaja, ayahnya selalu mengadakan pesta mewah dengan dekorasi megah, tamu-tamu terkemuka, dan hiburan yang mengesankan.

Kemewahan dan kedudukan sosialnya membuka jalan bagi Oei Hui-lan untuk menjalin hubungan dengan keluarga kerajaan Inggris dan politisi China, termasuk Wellington Koo, yang kemudian menjadi suaminya.

Oei Hui-lan dan Wellington Koo menikah pada tahun 1921 di Brussels. Setelah itu, Koo menjabat sebagai Menteri Luar Negeri dan Menteri Keuangan China. Hal ini menjadikan Oei Hui-lan sebagai ibu negara secara resmi, terutama setelah Koo menjadi pelaksana tugas Presiden Republik China pada tahun 1926 setelah kematian Presiden China, Sun Yat Sen.

Oei Hui-lan mendampingi suaminya dalam menjalankan tugasnya sebagai pejabat negara, menggalang dukungan di seluruh dunia. Namun, setelah Koo tidak lagi menjabat, hubungan mereka berakhir dengan perceraian pada tahun 1958. Setelah itu, Oei Hui-lan tinggal di New York untuk membesarkan ketiga anak mereka.

Meskipun hidupnya lebih banyak di luar negeri, Oei Hui-lan tidak melupakan Indonesia. Dia pernah terlibat dalam bisnis di Indonesia, termasuk usaha kapal, tembakau, dan sepeda pada tahun 1986, meskipun tidak berhasil.

Oei Hui-lan meninggal dunia di New York pada tahun 1992, meninggalkan warisan dari tanah kelahirannya, Semarang, yang berjarak 16.000 km dari tempat dia wafat.

Sumber: cnbcindonesia.com



Yuk Bagikan :

Baca Juga