Foto: dok SpaceX
MARIKITABACA.ID - Rusia telah diketahui sedang mengembangkan senjata baru berbasis nuklir yang dapat merusak satelit di luar angkasa, dengan dampak yang meluas pada infrastruktur internet di Bumi. Laporan dari CNN Internasional mengutip tiga sumber yang mengungkapkan bahwa senjata ini dapat mengganggu satelit komersial dan pemerintah yang esensial bagi layanan telepon seluler, transaksi online, dan penjelajahan internet.
Salah satu dampak yang diperkirakan adalah gangguan pada jaringan satelit internet, termasuk Starlink milik SpaceX yang telah memberikan layanan kepada masyarakat Ukraina selama konflik dengan Rusia.
Pemerintah Amerika Serikat (AS) seakan telah menyadari ancaman ini. Perwakilan Partai Republik dan ketua Komite Intelijen, Mike Turner, mengindikasikan bahwa mereka memiliki informasi mengenai ancaman keamanan nasional ini. Presiden AS, Joe Biden, mengonfirmasi bahwa informasi yang dimiliki Turner berkaitan dengan kemampuan senjata anti-satelit nuklir Rusia, namun rincian lebih lanjut tidak dibahas oleh pihak intelijen.
Meskipun pejabat pemerintah AS menyatakan bahwa senjata Rusia ini belum berada di orbit, Rusia terus mengembangkannya. Senjata yang dikenal sebagai EMP nuklir memiliki potensi untuk menciptakan gelombang energi elektromagnetik dan partikel bermuatan tinggi. Departemen Pertahanan AS dan komunitas intelijen telah memantau pengembangan senjata anti-satelit Rusia, termasuk EMP, selama beberapa tahun terakhir.
Pejabat pertahanan setempat mengonfirmasi bahwa telah ada banyak laporan intelijen terkait dengan hal ini, yang sudah menjadi perhatian sejak beberapa waktu yang lalu.
Sumber: cnbcindonesia.com