Server KPU Ada di Dalam Negeri tapi Pakai CDN Global, Apa Maksudnya?

Selasa, 20 Februari 2024 16:18 WIB | 49 kali
Server KPU Ada di Dalam Negeri tapi Pakai CDN Global, Apa Maksudnya?

Ilustrasi. Server KPU disebut ada di dalam negeri. (Foto:net)

JAKARTA, MARIKITABACA.ID - Penggunaan Content Delivery Network (CDN) yang tersebar di banyak wilayah, seperti yang dilakukan Komisi Pemilihan Umum (KPU), memungkinkan waktu loading ke situs lebih cepat meski server yang jadi pusat data ada di daerah yang jauh.

Sebelumnya, Anggota KPU RI Betty Epsilon Idroos membantah klaim komunitas keamanan siber Cyberity bahwa server KPU berada di luar negeri, yakni China, Singapura, dan Prancis.

Cyberity sendiri merupakan lembaga yang baru muncul ke publik setelah hari pencoblosan dan kisruh Sistem Informasi Rekapitulasi (Sirekap) yang memuat data berbeda dengan hasil penulisan manual di Tempat Pemungutan Suara (TPS).

"Lokasi penyimpanan data seluruhnya berada di Indonesia. Tidak ada data yang disimpan di entitas negara lain," ungkap Betty di Jakarta, Senin (19/2) malam.

Menurutnya, Sirekap yang baru pertama kali digunakan untuk Pemilu 2024 ini didukung pula oleh layanan Content Delivery Network (CDN) yang berfungsi sebagai loket-loket yang tersebar di seluruh belahan dunia.

Pasalnya, kata Betty, Sirekap diakses oleh begitu banyak orang alias traffic amat tinggi. Periode 14–19 Februari saja, Sirekap diakses 648.307.624 kali.

"Untuk menunjang kebutuhan Sirekap membutuhkan cloud server yang reliable, memiliki skalabilitas yang tinggi, dan memiliki sistem keamanan yang mumpuni. Implementasi cloud server memperhatikan regulasi yang berlaku dan memperhatikan perlindungan data pribadi," jelas Betty.

Betty menyebut publik dapat mengakses portal publikasi Sirekap yang akan diarahkan ke CDN. Alhasil, website memiliki kinerja lebih cepat dan aman.

Dari sisi kemanan, Sirekap dilindungi oleh Web Application Firewall (WAF) dan anti-DDoS yang dapat membersihkan traffic serta memberi perlindungan ketika akses yang sangat tinggi secara bersamaan ke aplikasi.

"Cloud memiliki teknologi IP yang mengguna anycast IP dan diregistrasi di Singapura. Hal ini dilakukan dengan alasan bahwa DDoS tidak hanya terjadi di Indonesia tetapi juga di luar negeri," tuturnya.

Fungsi CDN

CDN sendiri merupakan layanan jaringan yang didistribusikan secara global agar membantu sebuah website memiliki kinerja lebih cepat, aman, via jaringan tersebut. Beberapa penyedia layanan ini contohnya adalah Cloudflare, Amazon CloudFront, Google App Engine.

Layanan ini bisa menyimpan (cache) dan mengirim setiap konten di website yang dilayaninya. Jaringan layanan ini terdiri dari server-server yang disebut Point of Presence (PoP).

Dikutip dari Indonesian Cloud, CDN ini punya beberapa fungsi utama. Pertama, memangkas waktu akses imbas jarak yang jauh antara pengunjung dengan server yang berpengaruh terhadap kecepatan loading situs.

Cara kerjanya, website pelanggan mengirim sumber daya atau data website kepada pengunjung via PoP, bukan langsung menggunakan jalur server pusat lalu ke pengunjung situs. Hal ini bisa mempercepat loading ke situs.

Contoh, pengunjung di Sabang, Aceh, masuk ke situs yang punya server di Bekasi, Jawa Barat. Pengunjung akan mengakses data website dari server CDN terdekat dari Sabang atau lokasi pengunjung.

"Ini jelas akan memangkas waktu muat halaman secara signifikan."

Di luar percepatan waktu loading ke website atau aplikasi, CDN juga fungsi lain.

Kedua, menjadi 'server cadangan' saat traffic tinggi alias pengunjung situs membludak. Dalam kondisi tanpa CDN, website bisa down jika tanpa server tambahan.

Sementara, CDN bisa mengakali kondisi ini. Pasalnya, traffic yang membludak tidak akan datang langsung ke server situs terkait. Edge server dari CDN-lah yang akan banyak menerima traffic.

Selain itu, CDN juga bisa jadi cadangan jika server pusat mengalami masalah. CDN tetap bisa menyediakan konten buat pengunjung karena sudah meng-cache data dari server pusat.

Konten yang disajikan di CDN bisa berupa static content, seperti gambar hingga Javascript, yang memengaruhi interaksi di website Anda, serta CSS, yang menentukan penampilan website.

Ada pula dynamic content yang bisa berubah berdasarkan pengunjungnya, seperti teks dan tampilan antarmuka (API).

Ketiga, menjadi lapisan terluar keamanan situs. Pasalnya, PoP atau edge server adalah lapisan pertama dari sistem yang menerima traffic, yang juga menjadi garis terluar pertahanan yang menyerang website Anda.

Syaratnya, CDN terkait bisa mengisolasi bad traffic dari good traffic. Server pelanggan pun nantinya hanya akan merespons good traffic yang datang dari pengunjung website.(tim/arh)

Sumber: cnnindonesia.com



Yuk Bagikan :

Baca Juga

11 Orang Unggulan Itu Lolos!
Kamis, 11 Juli 2024 19:05 WIB
Tiga Dosen UBB Dapat Hak Paten
Rabu, 03 Juli 2024 23:36 WIB