Operasi Cronos: Tim Gabungan AS, Inggris, dan Uni Eropa Sukses Melumpuhkan Lockbit, Jaringan Ransomware Dunia

Rabu, 21 Februari 2024 10:20 WIB | 55 kali
Operasi Cronos: Tim Gabungan AS, Inggris, dan Uni Eropa Sukses Melumpuhkan Lockbit, Jaringan Ransomware Dunia

JAKARTA, MARIKITABACA.ID - Operasi besar-besaran dilakukan oleh Amerika Serikat (AS), Inggris, dan Uni Eropa untuk meniadakan jaringan ransomware yang terkenal, Lockbit.

Lockbit dikenal sebagai kelompok yang terlibat dalam kejahatan ransomware, dengan modus operandi mencuri data korban dan meminta tebusan dalam jumlah besar. Seringkali, target mereka adalah institusi keuangan, perusahaan swasta, dan bahkan lembaga pemerintahan.

Operasi khusus yang dipimpin oleh Badan Penegak Hukum Inggris (NCA), FBI, dan Europol berhasil menonaktifkan operasi Lockbit, menurut laporan Reuters, Selasa (20/2/2024).

"Situs ini [Lockbit] sekarang dalam kendali NCA, dengan kerja sama FBI dan 'Operation Cronos'," demikian pernyataan resmi dari lembaga keamanan AS, Inggris, dan Uni Eropa.

Perwakilan NCA dan Departemen Kehakiman AS (DoJ) mengonfirmasi keberhasilan dalam menghentikan kelompok hacker tersebut. Mereka juga menyatakan bahwa operasi tersebut "masih berlangsung dan akan terus berkembang".

Pemerintahan Joe Biden menyebut Lockbit sebagai ancaman ransomware terbesar di dunia. Lockbit telah melakukan serangan terhadap sekitar 1.700 organisasi di AS, termasuk institusi keuangan, industri makanan, sekolah, transportasi, dan lembaga pemerintahan.

Lockbit sendiri tidak memberikan tanggapan terhadap permintaan konfirmasi dari Reuters. Namun, dalam pesan terenkripsi, mereka mengklaim memiliki server cadangan yang tidak terpengaruh oleh tindakan penegak hukum internasional.

FBI belum memberikan tanggapan terkait klaim tersebut.

Lockbit dan kelompok afiliasinya telah berhasil meretas beberapa organisasi terbesar di dunia dalam beberapa bulan terakhir. Para afiliasi Lockbit seringkali merupakan kelompok kriminal yang handal, direkrut untuk melumpuhkan sistem korban dengan menggunakan teknologi canggih.

Lockbit pertama kali terdeteksi pada tahun 2020, saat serangan perangkat lunak yang dilancarkan menggunakan bahasa Rusia di forum kejahatan siber. Hal ini memicu kecurigaan bahwa Lockbit berakar dari Rusia.

(fab/fab)

Sumber: cnbcindonesia.com



Yuk Bagikan :

Baca Juga

11 Orang Unggulan Itu Lolos!
Kamis, 11 Juli 2024 19:05 WIB
Tiga Dosen UBB Dapat Hak Paten
Rabu, 03 Juli 2024 23:36 WIB