Bukti Ilmiah tentang Bulan Pernah Terbelah: Menguak Fakta di Balik Mukjizat Rasul

Jum'at, 15 Maret 2024 09:55 WIB | 131 kali
Bukti Ilmiah tentang Bulan Pernah Terbelah: Menguak Fakta di Balik Mukjizat Rasul

Ilustrasi. Foto yang diambil kru Apollo 10 pada Mei 1969, menunjukkan Rima Ariadaeus, celah sempit (rille) yang panjang atau parit Bulan. (Foto: Dok Apollo 10 NASA)

JAKARTA, MARIKITABACA.ID -- Salah satu mukjizat yang diatributkan kepada Nabi Muhammad SAW adalah pembelahan Bulan menjadi dua bagian. Namun, klaim bahwa Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) telah membuktikan fenomena tersebut secara ilmiah ternyata tidaklah akurat.

Kisah ini dimulai ketika sejumlah pemimpin Quraisy, seperti Abu Jahal, Al-Walid ibn Al-Mughirah, Al-'Aas ibn Waa'il, dan lainnya, mendatangi Nabi Muhammad SAW. Mereka meminta Nabi untuk membuktikan keaslian kenabiannya dengan membelah Bulan menjadi dua bagian, seperti yang dikutip dari Gulf Times.

Dalam sebuah hadits riwayat Bukhari dalam Kitab Fadhail ash-Shahabah, disebutkan bahwa Nabi Muhammad memperlihatkan pembelahan Bulan kepada mereka, sehingga mereka dapat melihat Gunung Hira di antara dua bagian Bulan yang terbelah.

Meskipun orang-orang Quraisy menyaksikan peristiwa itu, tetapi mereka tetap tidak meyakini status Nabi Muhammad sebagai nabi.

Beberapa klaim yang beredar, baik di media sosial maupun dalam artikel ilmiah, menyatakan bahwa NASA telah membuktikan pembelahan Bulan tersebut. Salah satunya adalah unggahan di Facebook berjudul 'The Miracle of Prophet Muhammad (Peace be upon Him) Splitting of the Moon' yang mendapat ribuan share.

Namun, berdasarkan tinjauan AFP Fact Check, klaim-klaim tersebut tidak dapat dipertanggungjawabkan. Gambar yang digunakan dalam unggahan tersebut, sebagaimana dijelaskan oleh NASA, adalah gambar Rima Ariadaeus, sebuah celah sempit di Bulan yang diyakini sebagai patahan tektonik.

Menurut NASA, Rima Ariadaeus adalah fitur yang sebagian besar terkait dengan aktivitas tektonik, bukan pembelahan Bulan menjadi dua bagian. Para ahli di NASA menegaskan bahwa tidak ada bukti ilmiah yang menunjukkan bahwa Bulan pernah terbelah menjadi dua bagian dan kemudian bergabung kembali.

Dalam penelusuran yang dilakukan, Brad Bailey, seorang staf ilmuwan dari NASA Lunar Science Institute (NLSI), menyatakan bahwa tidak ada bukti ilmiah saat ini yang mendukung klaim tersebut.

Selain itu, Profesor Paul Groot, seorang astronom di Universitas Radboud di Belanda, juga menyatakan bahwa fitur yang disebutkan dalam gambar tersebut kemungkinan besar terkait dengan dampak yang menciptakan kawah Tycho, bukan pembelahan Bulan.

Dengan demikian, klaim bahwa NASA telah membuktikan pembelahan Bulan secara ilmiah tidaklah tepat.

Sumber: cnnindonesia.com



Yuk Bagikan :

Baca Juga

11 Orang Unggulan Itu Lolos!
Kamis, 11 Juli 2024 19:05 WIB
Tiga Dosen UBB Dapat Hak Paten
Rabu, 03 Juli 2024 23:36 WIB