Alobi: Perseteruan Buaya dan Manusia di Babel Terbesar di Indonesia

Senin, 25 Maret 2024 17:44 WIB | 126 kali
Alobi: Perseteruan Buaya dan Manusia di Babel Terbesar di Indonesia

Salah satu kejadian yang ada di Babel saat timsar sedang mencari korban yang diduga diterkam buaya/foto: dok. Marikitabaca

PANGKALPINANG, MARIKITABACA.ID - Terhitung sejak awal tahun 2024, sedikitnya ada 15 kejadian konflik antara manusia dan buaya, termasuk kemunculan dan evakuasi buaya di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel), yang terdata oleh Pusat Penyelamatan Satwa (PPS) Alobi Foundation.

Akibat peristiwa ini setidaknya ada orang luka berat, tiga orang korban meninggal dunia dan satu belum ditemukan.

Seperti diungkapkan Manager Alobi Foundation, Endy, katanya, terhitung sejak Januari lalu dari 15 kasus tersebut ada empat ekor buaya yang berhasil dievakuasi ke tempat penyelamatan di Dusun Air Jangkang, Desa Riding Panjang, Kecamatan Merawang, Kabupaten Bangka.

"Ada tiga ekor yang meninggal sebelum berhasil dievakuasi usai ditangkap warga sebelum diserahkan ke Alobi, dan hingga saat ini sedikitnya ada 30-an ekor buaya yang ada di PPS ini," ungkap Endy kepada media ini, pada Senin (25/3/2024).

Menurut pengamatan Alobi Foundation, kasus konflik antara manusia dan buaya ini di Babel ini merupakan terbesar baik tingkat nasional maupun dunia.

Hal ini disebabkan rusaknya habitat predator air tersebut, akibat kerusakan alam dikarenakan aktifitas tambang.

"Setiap kasus yang kami datangi, kawasan tersebut rusak akibat pertambangan ilegal. Akhirnya buaya ini berpindah tempat dan bersinggungan dengan manusia," jelas Endy.

"Selain itu, mereka berpindah dari aliran sungai yang rusak ke lobang-lobang bekas tambang tersebut," paparnya.

Terkait tingginya konflik antara manusia dan buaya ini, Alobi Foundation mengimbau kepada warga untuk lebih berhati-hati dalam beraktifitas baik di sungai maupun laut.

"Hal ini disebabkan akibat aliran sungai yang rusak, maka buaya beralih ke laut, dan ini sudah beberapa kali ditemukan masyarakat. Oleh sebab itu, kami minta berhati-hati saat beraktifitas untuk meminimalisir adanya korban," pungkas Endy.

Penulis: Dion



Yuk Bagikan :

Baca Juga

Jangan "Main Api" di Keranggan-Tembelok
Jum'at, 11 Oktober 2024 00:06 WIB
Aset Aon Kembali Diintai
Kamis, 05 September 2024 22:16 WIB
Timgab Buktikan Omongannya
Selasa, 03 September 2024 21:30 WIB