Alasan Ilmiah Imlek Identik dengan Hujan, Penjelasan BMKG

Sabtu, 10 Februari 2024 19:04 WIB | 54 kali
Alasan Ilmiah Imlek Identik dengan Hujan, Penjelasan BMKG

Ilustrasi (Foto : Flickr)

JAKARTA, MARIKITABACA.ID -- Bukan karena faktor 'hoki', hujan yang kerap melanda berbagai daerah di Indonesia saat Tahun Baru Imlek lebih terkait dengan jadwal musim hujan, terutama bagian barat Indonesia.

Sebelumnya, kepercayaan masyarakat Tionghoa mengungkap hujan di hari raya Imlek menjadi penanda kemakmuran di sepanjang tahun.

"Setiap hujan di awal tahun (baru China) diartikan sebagai sinyal ekonomi bagus di tahun tersebut," ujar pakar feng shui Yulius Fang, belum lama ini.

Kaum petani yakin, jika hujan turun, maka tandanya kemakmuran panen bisa didapat setahun ke depan.

Rizky Wardani, dosen Bahasa Mandarin di Universitas Negeri Jakarta (UNJ), menjelaskan hujan dalam bahasa Mandarin disebut 'yu'. Pelafalannya mirip dengan 'yu' yang berarti surplus, kenaikan.

Namun, katanya, kepercayaan hujan membawa berkah atau tidak kembali pada keyakinan masing-masing orang.

"Banyak orang memang yang meyakini bahwa hujan sebagai pertanda keberuntungan pada tahun mendatang. Tapi kan kita tahu masyarakat Tionghoa itu cekatan dan kerja keras, sehingga jika mau berusaha ya pasti mendatangkan rezeki," kata dia, terpisah.

Penjelasan BMKG
Agie Wandala Putra, Ketua Tropical Cyclone Warning Center (TCWC) Jakarta Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), mengungkapkan Imlek yang jatuh pada Februari bertepatan dengan salah satu momen puncak musim hujan di sebagian wilayah Indonesia.

"Kenapa pada saat Imlek terus hujan. Imlek kapan, Pak? Februari. Kalau case di kita, [Februari] hujan, Pak," ungkap dia, saat ditemui di kantor Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), akhir Januari.

"Kalau bapak balik, misalnya, di Ambon, kebalikan, Pak, malah kering. Bukan berarti kurang rejeki dong ya," selorohnya.

Agie menyebut memang ada kaitan momen Imlek dengan periode aktifnya sejumlah fenomena atmosfer yang mendukung turunnya hujan di Indonesia.

"Memang ada konektivitas, secara langsung, enggak langsung, tapi ketika periode saat ini memang kebetulan Monsun Asia aktif, gelombang tropisnya aktif, dan sebagainya," ujar dia.

"Ini memang periode hujan dengan massa air besar," lanjut Agie.

Jadwal hujan
Untuk Imlek tahun ini, Sabtu (10/2), BMKG memprediksi potensi hujan sedang hingga lebat di sejumlah wilayah.

Khusus Jabodetabek, hujan diprediksi mengguyur Kabupaten Bogor dan Kota Bogor pada saat siang hingga sore di hari Imlek.

Sementara, wilayah DKI Jakarta, Kabupaten Tangerang, Tangerang Selatan, dan Bekasi diprakirakan diguyur hujan ringan pada siang hingga sore hari.

Guswanto, Deputi Bidang meteorologi BMKG, dalam siaran persnya, mengungkap beberapa fenomena atmosfer yang terpantau cukup signifikan dan dapat memicu peningkatan curah hujan di wilayah Indonesia pada periode ini.

Foto: cnnindonesia

Mengenal El Nino dan La Nina
Pertama, Aktivitas Monsun Asia yang mempengaruhi wilayah potensi pembentukan hujan di wilayah Indonesia Bagian Tengah dan Selatan.

Kedua, masih aktifnya gelombang ekuator Rossby dan Kelvin di sekitar wilayah Indonesia bagian tengah dan timur turut memicu pembentukan awan hujan.

Ketiga, terbentuknya pola belokan dan pertemuan angin yang memanjang di wilayah Indonesia bagian Tengah dan Selatan termasuk Sumatra, Jawa, dan Kalimantan sebagai dampak dari penguatan angin Monsun Asia.

Untuk lebih lengkapnya, berikut deret wilayah yang punya potensi hujan sedang hingga lebat di Hari Imlek:

Kepulauan Bangka Belitung
Bengkulu
Lampung
Banten
DKI Jakarta
Jawa Barat
Jawa Tengah
DI Yogyakarta
Jawa Timur
Kalimantan Barat
Kalimantan Tengah
Kalimantan Timur
Kalimantan Utara
Kalimantan Selatan
Sulawesi Utara
Gorontalo
Sulawesi Tengah
Sulawesi Barat
Sulawesi Selatan
Sulawesi Tenggara
Maluku Utara
Papua Barat
Papua

Sumber: cnnindonesia.com



Yuk Bagikan :

Baca Juga

11 Orang Unggulan Itu Lolos!
Kamis, 11 Juli 2024 19:05 WIB
Tiga Dosen UBB Dapat Hak Paten
Rabu, 03 Juli 2024 23:36 WIB